Satu Ronde

Hari ini gue tersiksa. Betis dan paha kaku, susah untuk dipakai jalan dan naik turun tangga. Penyebabnya satu karena gue pengen kurus.

Semua berawal dari kata-kata orang di dekat gue, "Kamu makin gemuk ya?" "Lo gemukan ya?" "Perut lu makin gede aja, Dik.". Asal kalian tahu aja, gak cuma cewek yang sensitif sama berat badan. Gue juga. Gue takut jadi 36 B ukurannya. Dari ketakutan gue itu, gue mau cari cara buat menguruskan badan. Minimal mengempeskan perut gue yang sudah gak karuan besarnya. Dan atas saran Dion yang merupakan teman kuliah, gue mencoba Freeletics. 

Gimana gue gak tertarik?

Bagi yang belum tahu Freeletics tuh aplikasi olahraga (workout) yang tujuannya membuat pola latihan dari berbagai macam gerakan yang cukup berat. Tinggal diikuti setiap minggunya dan fleksibel bisa dilakukan kapan aja. Gue lihat di Youtube orang orang yang sudah merasakan perubahan setelah mengikuti latihan Freeletics dan hasilnya lumayan bagus. Karena itu gue tertarik (dan tentunya termakan iklan). Gue download aplikasinya di Playstore dan langsung daftar. Setelah daftar dengan semangat perut 6 kotak. Gue siap mulai. Minggu paginya dengan penuh keyakinan gue tekan tombol "Do Your First Workout!" dan gue disuruh untuk melakukan:

30 Climbers

10 Pushups

30 Situps

30 Squats dan

50 Jumping Jacks

Lalu dimulailah satu ronde penyiksaan itu. 30 Climber sangat ringan. 10 push up juga. Tapi semua berubah saat sit up menyerang. Susah gila! 30 sit up dengan perut yang menghambat manuver itu berat banget. 10 sit up masih lancar. 15 sit up ngos-ngosan. 20 sit up gue berhenti sejenak seperti halnya gerakan shalat. 30 sit up niat gue bulat untuk uninstall Freeletics. Capek! Walaupun capek, gue merasa ada perubahan dan satu perubahan yang paling berasa adalah: BAU. Niat gue makin bulat untuk menghapus aplikasi kampret ini.

Tapi karena alasan nanggung, gue lanjut 30 Squats dan 50 jumping jacks. Seperti yang gue duga, 30 squats itu sangat menyiksa. Paha rasanya seperti terbakar bener-bener deh, panas Ya Allah. Tapi tetap gue paksa, tanggung. Selesai squats yang kampret itu badan gue langsung gue hajar jumping jacks. Ternyata gak berasa apa-apa. kayak orang loncat-loncat aja gitu. Berakhir jumping jacks, berakhir juga satu ronde penyiksaan. Ya Allah, pengen kurus kok gini amat ya?

Senin paginya, efek olahraga kemarin mulai bermunculan. Paha dan betis sakitnya bukan main. Rasanya kaku seperti angka satu. Gue yang setiap harinya naik turun tangga rumah, stasiun dan kampus jadi mirip orang pincang. Sakit. Semua karena perut buncit ini. Semua karena hasrat kurus ini tapi karena hasrat kurus ini gue rela tersiksa lagi. Gue mau mencoba satu ronde lagi.

#Semangat6kotak