Akhirnya!
Kata itu langsung terucap begitu kami semua menutup rapat evaluasi setelah acara Blusukan yang pernah gue singgung sedikit disini. Rasanya puas mengingat banyak dari kami yang baru pertama kali mengurusi kegiatan seperti ini. Kepala terasa ringan karena beban sudah hilang dan yang pasti jadi banyak waktu luang.
Belajar Langsung ke Agensi Periklanan
Atau yang kami singkat menjadi Blusukan adalah acara yang kami, Kelompok Diskusi Anak Iklan (KeDAI) adakan untuk berkunjung ke kantor Agensi Digital dan Studio Fotografi Iklan. Tujuan kami mengadakan acara ini untuk mengedukasi teman-teman Fakultas Ilmu Komunikasi yang belum dan ingin tahu dunia periklanan. Tempat yang kami kunjungi adalah Mirum Jakarta dan Roy Genggam Photography.
Mirum Jakarta itu apa sih?
Mirum Jakarta adalah Digital Agency yang bertempat di Gedung Belleza Permata Hijau dan dulunya bernama XM Gravity. Digital Agency itu kerjanya apa? Digital Agency itu kerjanya membuat iklan dan campaign di media digital.
Kalo Roy Genggam Photography?
Dari namanya juga harusnya sudah paham. Mas Roy Genggam ini kerjanya membuat foto untuk commercial alias iklan.
Mirum Jakarta adalah Digital Agency yang bertempat di Gedung Belleza Permata Hijau dan dulunya bernama XM Gravity. Digital Agency itu kerjanya apa? Digital Agency itu kerjanya membuat iklan dan campaign di media digital.
Kalo Roy Genggam Photography?
Dari namanya juga harusnya sudah paham. Mas Roy Genggam ini kerjanya membuat foto untuk commercial alias iklan.
---
Sekitar jam 9 pagi kami berangkat dari kampus, agak lewat sedikit dari waktu yang ditentukan karena memang kita menunggu peserta yang belum hadir. Sebenernya kita merasa tidak enak juga, tapi mau gimana? Kalau misalnya kita berangkat tanpa menunggu peserta yang kunjungan masa hanya panitia saja? Tapi terima kasih kepada pihak Mirum dan Roy Genggam karena sudah memaafkan keterlambatan kami. Sekitar jam 10, kita sampai ke tujuan yang pertama, Mirum Jakarta.
Di Mirum Jakarta, kita disambut oleh Mas Edo (HR Manager Mirum Jakarta), Mbak Tanaya, dan Mas Dimas. Kami langsung dipersilahkan masuk. Setelah masuk, Mas Edo mengucapkan selamat datang dan membuka acara dengan sedikit penjelasan tentang apa sih Mirum itu. Selanjutnya, Mas Dimas (http://dimasnovriandi.com/) memulai presentasinya.
Di dalam presentasi Mas Dimas, kita diberi penjelasan singkat tentang apa saja yang ada di Digital Agency, mulai dari apa saja pekerjaannya, posisi apa saja yang ada, dan bagaimana sih proses suatu campaign dipikirkan dan dieksekusi. Keluarga Mirum menyebut diri mereka sebagai "Happy Agent", dimana mereka wajib merasa senang mengerjakan pekerjaannya. Belum lama, mereka mengadakan lomba makan mie instan. trus pernah diadakan kompetisi Counter Strike, gimana tidak senang? Presentasi Mas Dimas bagus banget, beda jauh dari presentasi dengan PowerPoint yang gue buat. Pembawaan materi Mas Dimas juga sangat bagus, gue sudah pasti kalah jauh untuk urusan membawa materi soalnya gue kalau bicara di depan selalu gemetar. Haha. Di Mirum juga ada budaya yang unik. Jadi setiap Keluarga Mirum yang mau resign akan diberlakukan seperti kelulusan. Jadi, setiap orang yang keluar dari Mirum akan dipakaikan toga wisuda dan mereka yang sudah keluar dari Mirum menyebut diri mereka adalah "Alumni Mirum". Unik ya?
Setelah presentasi, dibuka sesi tanya jawab semua pertanyaan dijawab oleh mereka bertiga dan setelahnya kita diajak berkeliling. Sewaktu berkeliling, gue tersadar kalo memang semua kantor industri kreatif itu suasananya santai banget seperti tempat bermain (terlepas dari kerjaannya yang banyak tekanan) karena saat Mas Dimas bilang "Nah, disitu bagian kreatif" ada seorang lelaki yang dengan santainya duduk dengan celana pendek. Santai aja gitu, seakan tidak ada yang merhatikan dia, padahal gue memerhatikan dia. Karena... Headphone-nya bagus. Serius, keren. Setelah berkeliling, kita kembali ketempat awal untuk penyerahan plakat dan pemberian kenang-kenangan.
Maaf ya Mbak Tanaya, saya tidak punya fotonya.
Selesai dari Mirum, kita langsung berangkat kearah Cirendeu, lokasi studio fotografi milik Mas Roy. Sampai disana, disambut oleh istrinya Mas Roy, istrinya cantik, Mas! Sungguh! Peserta pun masuk ruangan yang cukup besar. Yang ternyata ruangan itu adalah Studionya. Disana ada alat untuk lighting sebesar parabola. Serius, ukurannya lebih lebar dari perut gue. Pintunya luas, bahkan mobil pun muat. Mas Roy datang dengan topi yang jadi ciri khas-nya dia. Sekilas jadi mirip Rahmat Darmawan sih memang. Dan dari situ Mas Roy menceritakan mengapa dia bisa masuk ke dunia fotografi komersial/iklan.
Mas Roy bernama asli Roy Gajah Seto Genggam Nusantara, panjang ya namanya? Gimana nulisnya sewaktu dia UN dulu? Dia bercerita tentang bagaimana bisa masuk ke industri fotografi yang bahkan awalnya dia pun tidak minat kesana. Karir awal menjadi fotografer Mas Roy ini kerja di majalah arsitektur dan interior yang cukup tua di Indonesia. Jadi awalnya Mas Roy dikenal sebagai fotografer spesialis interior dan bangunan lalu lama kelamaan muncul pekerjaan untuk fotografi komersial. Kenapa bisa dikenal? Karena pada waktu itu Mas Roy melakukan hal yang beda dari fotografer lain. Dia membuat kalender. Iya, kalender. Yang sekarang bisa buat satuan dipercetakan. Pada jamannya mencetak kalender itu perlu biaya yang sangat mahal dan Mas Roy terlihat beda karena itu.
Dia juga mengatakan
Bagi yang mau melihat karya Mas Roy bisa ke sini.
Mas Roy juga baru merilis buku yang berjudul "Memotret Pemotret", isinya tentang foto dan cerita beberapa orang fotografer profesional yang sudah berkontribusi di dunia fotografi sejak lama dan juga suka berbagi ilmu. Tidak cuma buku, Mas Roy juga mengadakan pameran dan roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Rencananya, kegiatan roadshow Pameran Memotret Pemotret ini akan didaftarkan di MURI sebagai roadshow pameran fotografi pertama di Indonesia. Gue juga sempat foto dengan bukunya.
Semua hal dihari itu memberikan gue pelajaran baru, gue jadi tahu proses suatu iklan itu dibuat, gue juga belajar bahwa kita harus punya bukti karya, dan gue juga jadi tahu kalau fotografi itu cukup rumit. Apalagi untuk urusan fotografi komersial. Gue sangat senang acara berjalan cukup lancar walaupun ada sedikit keterlambatan. Kami selaku panitia memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan selama di Mirum dan studio Roy Genggam. Terima kasih untuk Mirum dan Roy Genggam atas ilmu yang didapat dan telah mengijinkan kami masuk dapur kerja kalian. Terima kasih juga untuk panitia yang bekerja semaksimal mungkin walau banyak yang perlu dievaluasi lagi dan yang terpenting terima kasih untuk peserta yang sudah merelakan sehari waktu kuliahnya untuk mengikuti acara kami.
Salam.
![]() |
Lampu yang katanya bisa ganti warna. |
![]() |
Para Peserta @MirumJKT |
![]() |
Hasil tahan malu. |
![]() |
Mas Dimas dan Pak Agus |
![]() |
Mas Edo dan Sophia Sang Ketuplak |
Selesai dari Mirum, kita langsung berangkat kearah Cirendeu, lokasi studio fotografi milik Mas Roy. Sampai disana, disambut oleh istrinya Mas Roy, istrinya cantik, Mas! Sungguh! Peserta pun masuk ruangan yang cukup besar. Yang ternyata ruangan itu adalah Studionya. Disana ada alat untuk lighting sebesar parabola. Serius, ukurannya lebih lebar dari perut gue. Pintunya luas, bahkan mobil pun muat. Mas Roy datang dengan topi yang jadi ciri khas-nya dia. Sekilas jadi mirip Rahmat Darmawan sih memang. Dan dari situ Mas Roy menceritakan mengapa dia bisa masuk ke dunia fotografi komersial/iklan.
Mas Roy bernama asli Roy Gajah Seto Genggam Nusantara, panjang ya namanya? Gimana nulisnya sewaktu dia UN dulu? Dia bercerita tentang bagaimana bisa masuk ke industri fotografi yang bahkan awalnya dia pun tidak minat kesana. Karir awal menjadi fotografer Mas Roy ini kerja di majalah arsitektur dan interior yang cukup tua di Indonesia. Jadi awalnya Mas Roy dikenal sebagai fotografer spesialis interior dan bangunan lalu lama kelamaan muncul pekerjaan untuk fotografi komersial. Kenapa bisa dikenal? Karena pada waktu itu Mas Roy melakukan hal yang beda dari fotografer lain. Dia membuat kalender. Iya, kalender. Yang sekarang bisa buat satuan dipercetakan. Pada jamannya mencetak kalender itu perlu biaya yang sangat mahal dan Mas Roy terlihat beda karena itu.
Dia juga mengatakan
"Yang terpenting bagi seseorang yang menghasilkan karya adalah portfolio."Karena orang tidak akan mengetahui siapa kita tanpa adanya bukti karya yang kita buat. Keren ya? Setelah itu Mas Roy berbagi sedikit ilmu dasar dan istilah-istilah fotografi. Seru banget. Apalagi waktu bagian Mas Roy cerita tentang pembuatan beberapa foto untuk iklan. Ada set foto yang dibuat dengan rumit, ada yang menggunakan sling untuk menggantung motor agar terlihat seperti posisi wheelie, bahkan ada juga yang modelnya disiram sekitar 100 liter susu.
Bagi yang mau melihat karya Mas Roy bisa ke sini.
Mas Roy juga baru merilis buku yang berjudul "Memotret Pemotret", isinya tentang foto dan cerita beberapa orang fotografer profesional yang sudah berkontribusi di dunia fotografi sejak lama dan juga suka berbagi ilmu. Tidak cuma buku, Mas Roy juga mengadakan pameran dan roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Rencananya, kegiatan roadshow Pameran Memotret Pemotret ini akan didaftarkan di MURI sebagai roadshow pameran fotografi pertama di Indonesia. Gue juga sempat foto dengan bukunya.
![]() |
Lihat saja. |
Salam.
Dika
Salah Satu Panitia.
![]() |
Parabola dibelakangnya. |
![]() |
Semua Senang. |
Wah kerennn..... Lumayan bisa nambah ilmu hahaha
ReplyDeleteIya, lumayan banget bisa nambah pengetahuan tentang dunia iklan :D
DeleteWIh Dika keren deh, sukses terus ya KeDainya ahahaha
ReplyDeletegue akan berterima kasih kalo yang ngucapin cewek ziz. :D :D :D
DeleteWidih, beruntung banget itu bisa ikutan acara sekeren itu
ReplyDeleteiya, beruntung bisa di approve sama mirum dan mas roy genggam :)
DeleteMantep. Gue dulu pernah denger mirum, tapi baru kali ini dapet gambarannya. *karna dulu gak pernah nyari tau*.
ReplyDeleteagency iklan santai santai kantornya.. pokoknya yang di industri kreatif bikin ngiler :D
Deletebaru tau kalau mirum itu merupakan Digital Agency,,itu acara blusukannya keren banget :D
ReplyDeleteiya.. Mirum itu digital agency. Keren pas presentasi ke kliennya :)
DeleteWihhh perusahaan agency ya ini ..?? sempet bermimpi juga buat kerja disalah satu perusahaan agency ..
ReplyDeletebruntung bet lo bsa belajar di situ ..???
Iya.. Coba aja masukin lamaran ke agency. Biasanya sih agency selalu butuh karyawan. Jadinya buka lowongan terus-terusan
Deleteblusukan yang seru sepertinya :-bd
ReplyDeletetapi gak nyebur ke gorong-gorong :D
DeleteWuhuuu seru nih main-main ke tempat kayak gini. \:D/ coba itu sering-sering diposting yang beginiannya dongs.
ReplyDeletebelom ada acara gini lagi bang :(
DeleteMau parcelnyaaaaa.. :(
ReplyDeletesalah fokus :p
DeleteMas, ini acaranya keren sumpah
ReplyDelete:)
Makasiiih :lv
DeleteYa Allah sumpah ini keren banget yak kunungannya. Kerjaan di industri kreatif juga dari dulu gue mau banget tapi apalah daya malah ke arsitek. Sedih. :")
ReplyDeleteWeyy itu nama si mas Rot panjang. Tapi panjangan mana sama nama gue, Sri Serya Munifah Fredeva Adwikarta Readara Husnan? :b
industri kreatif bisa dari mana-mana kok. Asal bisa kerja aja~ *kata kakak sih gitu* yang penting skill
DeleteWah, asik banget yah eventnya.... Kepo juga gimana bikin iklan hehe. Anyway, namanya emang panjang banget si Mas Roy, ada Genggam Nusantara-nya segala, sangar hahahaha.
ReplyDelete"Yang terpenting bagi seseorang yang menghasilkan karya adalah portfolio." <-- iya juga ya...
Whoa makasih banyak ya post bermanfaatnya ;)
Kalo kepo gimana bikin iklan, coba deh main-main ke agency. Eh di Malang kalo gak salah ada SEO Agency yang kerjasama langsung sama google deh
Deleteiya, harus ada bukti karya =D haha
Om Om acaranya kereen bgt deh om.
ReplyDeleteBendaharanya pasti keceee bgt yah om?? hahahahaa
SA AE LAU
Delete