Skip to main content

Berkunjung Ke Tempat Liburan Saat Bukan Liburan

Malam.

Gue mau cerita tentang pengalaman gue saat ke tempat liburan saat jam masuk kerja. Ceritanya saat itu bertepatan dengan kita semua yang lagi nganggur menunggu panggilan kerja/masuk kuliah. Pokoknya masa-masa nganggur setelah lulus.

Di malam hari yang bertepatan gue post "Untuknya" di blog ini, Andi yang merupakan teman SMA ini meng-SMS
Dik, daripada kita diam dirumah, lebih baik kita jalan-jalan.
Katanya dengan ketikan datar. Serius datar loh gue bacanya.

Setelah SMS itu gue dan Andi pun mencari tempat wisata yang sesuai dengan dompet penggaguran yang baru lulus seperti kami ini. Bertemulah kami dengan Taman Main Cipulir, tempat wisata yang cukup murah untuk golongan kami.

Setelah menemukan tempat wisata yang istilahnya terjangkau itu, Andi menghubungi teman lain yang bisa diajak main juga. Gue saat itu gak dihubungi lagi oleh Andi dan kawan-kawan.

Sekitar 5 hari kemudian gak ada kabar dari Andi, jadi gue pikir acara jalan-jalan pengangguran ini pun batal. Jadilah gue melanjutkan hidup sebagai pengangguran dengan menonton film dan blogging.

5 hari setelahnya lagi, Andi menghubungi gue.
Dik, lu besok jadi ikut kan?
Hah?! Si Andi tiba-tiba menanyakan itu tanpa ada angin apa-apa, angin puyuh, angin duduk, atau angin masuk pun gak ada. Eh, masuk angin maksudnya. Gue pikir Andi akan mengajak gue ke tempat MLM gitu dengan modus berpura-pura ajak jalan-jalan. Dan buruknya gue sudah lupa ada rencana jalan-jalan yang dibicarakan kemarin. 

Setelah gue inget mau ada acara apa, gue langsung menanyakan suatu hal, 
Ndi, Cipulir bukannya jauh dari Bekasi? 
Iya jaraknya lumayan, jauh karena jaraknya dan macetnya. Parah.  Lagipula, sehari sebelum jalan-jalan alias malam hari saat Andi menghubungi gue, Jakarta itu abis hujan gede. Parah Kuadrat. Lalu batallah rencana menuju Cipulir, berunding lagi dan kami menyimpulkan..

Yaudahlah, yang penting ngumpul dulu. Si kampret.

12 Agustus 2014. Paginya gue mandi, siap-siap, lalu berangkat. Ternyata setelah kumpul kebo, yang bener-bener ikut ada gue, Andi, Rifa, Jana, Olip, dan satu teman Olip yang bernama Lidya. Oke, kendaraan udah siap, orang udah ngumpul, okee.. TAPI JADINYA PERGI KEMANA?! 

Berunding lagi lah kita. Dan ditetapkan kita berangkat menuju Taman Buah Mekarsari. Yeay! Bermodal GPS dari hape Jana, kita selamat sampai tujuan dan masuk Taman Buah. Alhamdulillah.

Pas masuk kita berenam menanyakan hal yang sama.
Ini Mekarsari-nya buka apa tutup?
Kami bingung karena sepi banget! Gila, berasa Mekarsari disewa untuk acara khusus kita berenam. Sumpah sepi banget. Dan bagi yang sudah berkali-kali ke Taman Buah, pasti tau kan pas kita naik mobil yang gandengan itu. Dan pas kalian duduk ada mbak-mbak yang jelasin nama dan jenis buah. Nah, pas kita naik itu, mbak-mbaknya gak ada! Ilang gitu aja, gak muncul! Kemana mbak-mbak itu sih? Sepi banget deh waktu itu, mungkin setan aja takut kesana saking sepinya.
Kiri-Kanan. Jana, Lidya, Andi, Rifa, Gue.
Ini Olip.
Saat disana lumayan asik sih, karena banyak hal yang kita omongin, apalagi melihat keseruan Olip dan Lidya ngobrol pake bahasa Palembang, kita yang gak ngerti cuma meledek mereka berdua aja. Dan berbalas ngobrol dengan bahasa Betawi yang sebenarnya dari kami pun gak ada yang mengerti artinya, maklum cuma buat lucu-lucuan aja, hehe.

Kita banyak cerita satu sama lain, gimana Olip dan Lidya mengajari kita cara ngomong "Pempek" yang benar, cerita Andi nganggur, cerita Jana trolling pas main Dota 2, dan Rifa juga banyak cerita tentang kehidupan dia jadi pengangguran, gimana dia digangguin kakaknya dan ngelakuin apa aja saat nganggur. Gue? Gue cerita apa ya, lupa. Hehe.

Pokoknya seru banget deh. Tapi sepi banget si Mekarsari-nya.

Mungkin, kita udah jarang komunikasi. Tapi sekalinya berkomunikasi, kita menjadi lebih aktif dari biasanya. Dan pasti lebih berasa keseruan yang terjadi, sekalipun itu hanya hal-hal kecil seperti "Pempek".

Kita sekarang sudah punya kesibukkan masing-masing, sebagian kuliah dan sisanya kerja. Semoga sekalinya kita ketemu akan semakin seru lagi. Apalagi jika ketemu teman satu kelas penuh!

Oleh-oleh dari Mekarsari.


Comments

Popular posts from this blog

Kekuatan Sepuluh Jari!

Dengan sabun cuci Att*ck Easy ibu bisa mencuci dengan kekuatan 10 tangan! Inget kata-kata ini? Tagline di iklan sabun cuci ini mengatakan kalau kita pakai sabun ini, kita akan bisa mencuci dengan 9 tangan tambahan. Bayangin, tangan kita NAMBAH!! Parah banget, kalo gue nyuci pakai itu bisa-bisa gue jadi manusia laba-laba. Ngeri, karena gue gak ganteng. ibu dengan kekuatan 10 tangan Tapi emang ada apasih dengan 10 tangan? Sebenernya gak ada apa-apa sih, soalnya yang mau gue bahas disini adalah 10 jari, bukan 10 tangan, hehe. kesepuluh jari tangan kita itu menakjubkan. Mengapa gue bilang demikian? Seperti salah satu resolusi gue di 2015, gue harus bisa mengetik dengan 10 jari. Mengetik 10 jari itu bisa mempercepat gue untuk mengerjakan tugas dan bahkan untuk blogging sendiri, latihannya pun bikin gue seneng. Entah kenapa gue akhirnya merasakan proses belajar yang terasa menyenangkan di dalam belajar mengetik ini. Asik aja gitu bawaannya. Lalu yang kedua, gue suka banget

Layar Retak, Bongkar Sendiri

Kalian pernah gak sih punya barang baru, lalu rusak 1 minggu kemudian karena kecerobohan kalian sendiri? Jika jawabannya iya, gue pun pernah merusak hape sendiri yang baru berumur beberapa hari. Kejadiannya udah agak lama, sekitar pertengahan 2015. Ceritanya gue baru aja nabung untuk beli hape, lalu kakak ipar yang memang sudah ganti hape menawarkan hape lamanya untuk gue bayarin. Karena gue pikir hapenya lumayan dan harganya jauh di bawah pasar, gue bayarin lah si hape dengan mahar Rp800.000,- Ilustrasi 9to5mac.com Punya hape baru senengnya bukan main, dari yang tadinya diem di kampus. Semenjak pakai hape itu sambil nunggu dosen bisa main game, tapi kesenangan itu hanya sesaat teman-teman. Belum sampai 1 minggu entah kenapa gue bodoh sekali, gue letakan hape gue diatas binder yang lagi gue taruh diatas bangku. Gue pun gak sadar karena lagi nunggu diabsen, tiba-tiba binder biadab itu merosot jatuh yang berarti membawa hape gue ikut bersamanya. Semua yang ada di kelas nengok ke ar

Nyobain Sate Taichan Goreng

Perlu diketahui, gue orang yang jarang main keluar rumah apalagi makan di luar. Mumpung sabtu kemarin gue pergi ke acara Hakabe yang ternyata sepi, gue memanfaatkannya untuk makan di luar juga. Setelah berunding dengan empat teman gue. Akhirnya kita memutuskan untuk makan di Sate Taichan Goreng di daerah Galaxy. Restoran ini katanya milik pacar selebgram yang ultahnya kemarin dibeliin Range Rover dan Iphone 7. Gak peduli sih gue. Tapi kali aja ada yang mau tau. Lokasi Letak restoran ini gak jauh dari Gerbang Galaxy tepatnya di areal Ruko Grand Galaxy City. Gampang dicari dan lumayan deket dari Grand Galaxy Park. Jadi kalo kalian yang abis nonton mau cari makanan bisa kesana. Atau enggak. Suasana Kesan pertama gue masuk tempat ini rasanya sempit. BANGET. Mungkin karena bentuk ruko yang memanjang dan meja yang disusun kiri-kanan dan ditengah sebagai jalan utama (seperti di dalam bis). Pertama masuk mata gue gak dimanjakan oleh apa-apa. Temboknya cuma putih gak didekorasi lagi. saya